Di Amerika, dimana Bangunan Hijau atau "Green Building" telah diupayakan menjadi standar, maka LEED merupakan wadah yang paling kontekstual dan lengkap. LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) merupakan standar yang dibuat oleh US Green Building Council.
LEED merupakan alat untuk mengukur penerapan Bangunan Hijau di Amerika Serikat dan terus dikembangkan dan dimodifikasi oleh para aktivis yang bergerak dalam industri Bangunan Hijau, terutama di daerah-daerah metro 10 besar di AS, namun sertifikat LEED dinilai lamban dalam menembus pasar bangunan umumnya.
Beberapa kritik menunjukkan bahwa sistem penilaian LEED tidak sensitif dan tidak cukup bervariasi dalam mengadaptasi pada kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat. Sebagai contoh, sebuah bangunan di Maine akan menerima kredit yang sama seperti sebuah bangunan di Arizona untuk konservasi air, padahal di Arizona air seharusnya menjadi pertimbangan yang lebih besar. Keluhan lain adalah bahwa biaya sertifikasi memerlukan uang yang dapat digunakan untuk membuat bangunan tersebut lebih "sustainable".
Saat ini 2 lembaga federal, 22 negara bagian dan 75 institusi dari Seattle ke Boston yang menerapkan kebijakan untuk mendorong atau mengharuskan agar LEED sedapat mungkin diaplikasikan dalam sebuah bangunan.
Sistem rating LEED secara konsep sangat sederhana. Para arsitek dan insinyur berlomba untuk mengejar efisisensi pada enam kategori yaitu; tapak bangunan, penggunaan air, energi, bahan bangunan, kualitas udara dalam ruangan, dan inovasi desain. Ketika bangunan selesai, seorang perwakilan dari Green Building Council akan mengulas dokumentasi proyek, rencana, dan perhitungan para insinyur tersebut - dan dari 69 aspek yang diukur, bangunan tersebut diberi sertifikat sesuai kualifikasinya sebagai berikut:
- Tersertifikasi - 26-32 poin
- Perak - 33-38 points
- Emas - 39-51 points
- Platinum - 52-69 points
Sejauh ini bangunan yang mendapat rating tertinggi yaitu PLATINUM GANDA adalah "The Christman building " yang terletak di Lansing, Michigan, AS.
Mungkin boleh juga dicatat, untuk mendapatkan sertifikasi LEED bukanlah hal yang murah. Contohnya untuk membangun "Park City Ice Arena" di Utah -sebuah proyek bernilai US$4.8 juta demi mengejar kriteria LEED- mereka harus mengeluarkan dana tambahan untuk sertifikasi sebesar US$27,500. Alih-alih mendaftarkan gedung tersebut untuk Sertifikasi LEED, sang Walikota memutuskan untuk membeli 3 buah Turbin Angin yang akan menyuplai listrik untuk ruangan Zamboni didalamnya. (sumber)
he... setuju
BalasHapusmendingan beli turbinnya dari pada bayar sertifikasi..he2
salam knal mas.
mas angki alumni UI y?
www.archebook.blogspot.com
Iya aku dulu di UI.
BalasHapusSalam kenal juga.
trima kasih juga sudah mampir :)
BalasHapustulisan saya lainnya bisa dilihat d www.nagib.tk
nagib
salam knal