Rabu, 24 Maret 2010

Mitos dan salah paham mengenai Bangunan Hijau


(img crtsy of http://az-buckeye2.civicplus.com )


Berikut ini adalah beberapa mitos dan miskonsepsi mengenai Bangunan Hijau atau Bangunan Ramah Lingkungan.
Beberapa point merupakan pengetahuan baru tahu untuk saya. Ternyata kita masih banyak kurang tahu...


  1. Bangunan Hijau itu Mahal
    Banyak orang berpendapat bila membuat bangunan ramah lingkungan memerlukan biaya lebih tinggi.
    Mungkin hal ini benar, karena beberapa material dan peralatan tambahan akan membuat ongkos pembuatan menjadi sedikit lebih tinggi dari biasanya.
    Namun bila dihitung dengan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan bangunan tersebut dalam jangka yang panjang, kelebihan biaya tersebut seharusnya dapat dikembalikan dalam bentuk penghematan yang jauh lebih besar, terutama dalam penghematan biaya penggunaan listrik.


  2. Produk-produk yang biasa digunakan selama ini menghemat lebih baik daripada "produk  ramah lingkungan".
    Ini adalah mitos yang dapat dikatakan keliru besar.
    Bayangkan bila kita kembali di zaman bohlam pijar, dan semua lampu fluorescent baik TL maupun SL belum ditemukan. Akankah Anda mau menggunakan lampu pijar 100 watt untuk cahaya yang sama terangnya dengan lampu SL 15 Watt.
    Selamat membayar tagihan PLN yang jauh lebih  tinggi.
    Memang benar bahwa teknologi baru memiliki periode adaptasi yang cukup lama, bahkan kadangkala sering gagal dalam pemasarannya maupun penggunaannya. Tetapi sebagian besar produk hijau yang populer dan ada di pasaran saat ini tidak lagi baru.

  3. Bangunan Hijau itu selalu berbicara mengenai cara penghematan energi
    Sebenarnya tidak selalu seperti itu. Banyak blog dan tulisan mengenai Green Building, yang berbicara banyak tentang kesehatan penghuni bangunan dan konsep berkelanjutan (sustainability).
    Salah satu contoh penerapan konsep berkelanjutan adalah Daur Ulang Air dalam bangunan serta penghijauan melalui penanaman kembali pohon-pohon di lingkungan sekitar.

  4. Panel surya fotovoltaik adalah bentuk paling efektif dari penggunaan energi surya.
    Untuk penggunaan tenaga surya sebagai seumber energi listrik, bisa jadi begitu. Tapi dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa penggunaan energi surya sebagai pemanas air merupakan bentuk pemanfaatan paling efisien.

  5. Rumah ramah lingkungan itu bentuknya aneh dan futuristik
    Diskusikan pada arsitek Anda, apakah betul demikian?
    Kami yakin bentuk rumah yang ramah lingkungan tidak harus berbeda dari bangunan lainnya.

  6. Membangun Bangunan Hijau itu rumit dan sulit
    Bila Anda sudah memiliki niat untuk mendesain dan membangun sebuah bangunan yang ramah lingkungan, bagian awal yang harus diperhatikan adalah orientasi bangunan dan perancangan bagian luar bangunan.
    Pemilihan material kemudian menyusul, baru selanjutnya Anda memikirkan isi bangunan dan segala utilitasnya, yang disesuaikan dengan penghuni bangunan.
    Bila diperhatikan, langkah-langkah tersebut tidak jauh berbeda dari merancang bangunan lainnya, hanya pokok-pokok pertimbangannya saja yang baru.

  7. Mendapatkan itu sertifikat Green Building itu mahal.
    Sebenarnya pertanyaan yang perlu dilontarkan adalah, "Untuk apa sih rumah kita sampai perlu sertifikat LEED Platinum?".
    Mendapatkan sertifikat sebagai pengakuan bukanlah tujuan utama dari membangun bangunan yang ramah lingkungan, melainkan membuat bangunan yang benar-benar sehat dan ramah lingkungan.

  8. Green building ini kebanyakan berkutat pada penggunaan bahan ramah lingkungan.
    Belum tentu demikian. Green building sebenarnya lebih menekankan pada proses perancangannya. Bagaimana orientasi bangunan terhadap matahari dan angin agar pemanfaatannya maksimal, peletakkan jendela dan ventilasi alami. Terkadang  penggunaan bahan-bahan yang kelihatannya alami malah sebetulnya tidak bersifat 'hijau', misalnya penggunaan kayu dari jenis pohon yang dilindungi/dilarang.

  9. Green Building adalah sebuah trend sesaat.
    Mungkin kelihatannya seperti itu. Tapi pemborosan energi dengan mengendarai mobil selama 90 menit untuk sampai ke tempat kerja adalah kebiasaan yang harus diubah. Merancang rumah berjendela besar yang memasukkan panas matahari sehingga pada akhirnya memboroskan listrik untuk AC adalah trend yang tidak keren. Kalau ada trend baru yang ternyata membuat hidup kita lebih sehat dan masa depan manusia lebih terjamin, kenapa tidak kita ikuti saja?

(disadur dari: Top 10 Myths and Misconceptions About Green Building : Planet Green )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar